Pelebaran Alur Tano Ponggol Untuk Mendukung Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara
Danau Toba yang berada di Provinsi Sumatera Utara menjadi salah satu dari empat Kawasan Strategis
PariwIsata Nasional (KSPN) yang akan dikembangkan menjadi destinasi wisata internasional. Sehubungan
dengan hal itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan tinjauan ke kawasan tersebut dan sekitarnya,
mulai dari 29-31 Juli 2019.
Salah satu yang ditinjau Presiden pada (31/7) adalah pekerjaan pelebaran alur Tano Ponggol di Danau
Toba Kabupaten Samosir yang dilakukan Kementerian PUPR. Ditargetkan pada 2020, pekerjaan itu sudah
selesai dilakukan.
Pelebaran tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk dapat mengelilingi
Pulau Samosir menggunakan kapal pesiar berukuran besar. Pembangunan tersebut untuk mendukung
peningkatan jumlah turis terutama mancanegara. Alur Tano Ponggol akan dilakukan pelebaran dari 25
meter menjadi 80 meter sepanjang 1,2 Km dan ditambah kedalamannya dari tiga meter menjadi delapan
meter. Pekerjaan tersebut akan memindahkan tanah sebanyak 571.562 m3 untuk mendapatkan elevasi dasar
alur pada 897 mdpl. Pengerjaan proyek ini menelan dana sebesar Rp 313 miliar. “Saat ini progres
pembangunannya sudah sekitar 74 persen," ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Sehubungan dengan hal itu, menurut Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Hadi
Sucahyono, saat ini masih dilakukan pembahasan seperti terkait tinggi jembatan yang akan
dibangun. Dikatakannya bahwa dari hasil studi kelayakan (FS) yang dilakukan BPIW menunjukkan tinggi
jembatan tidak perlu dibangun terlalu tinggi, sehingga tidak memerlukan anggaran yang besar.Hal ini
sejalan dengan keinginan Bank Dunia yang turut memberikan pinjaman di dalam pembangunan jembatan
tersebut.
"Dari hasil kelayakan yang kita lakukan, tinggi jembatan bisa diturunkan dari 15 meter jadi sembilan
meter. Karena kalau 15 meter, bagus tapi mahal. Tapi kalau yang sembilan meter lebih realistis dan
lebih murah. Kapal lebih banyak yang lewat," ucap Hadi.
Untuk menyesuaikan dengan pelebaran tersebut, maka panjang jembatannya juga harus diperpanjang.
”Demikian halnya dengan kaki-kaki jembatannya juga harus menyesuaikan," kata Hadi. Alur Tano Ponggol
sedang dilebarkan oleh Ditjen Sumber Daya Air (SDA) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II.
Selain jembatan Tano Ponggol, Kementerian PUPR membangun jalan lingkar Samosir, revitalisasi Danau
Toba, embung, instalasi pengolahan air, sanitasi, dan penataan kawasan tepi Danau Toba. Untuk tahun
anggaran 2020, Kementerian PUPR telah mengalokasikan anggaran pembangunan infrastruktur untuk
pengembangan KSPN Danau Toba sebesar Rp 2,4 triliun atau lebih besar dari tahun 2019 yakni mencapai
Rp 821,3 miliar.
Program pengembangan KSPN Danau Toba yang dilakukan Kementerian PUPR merupakan program terpadu dari
seluruh sektor yang telah disurvei. Kementerian ini juga akan memberi dukungan berupa pembangunan
jalan terhadap terhadap kawasan Kaldera.
Direktorat Jenderal Cipta Karya pada tahun 2017-2018 juga telah melakukan penataan kawasan wisata
Dolok Sipiak di Kecamatan Parapat di Kabupaten Simalungun. Kawasan yang berada diatas bukit tersebut
menjadi tujuan wisata karena dari lokasi ini wisatawan mendapatkan pemandangan Danau Toba yang
indah.
Agar lebih tertata dan nyaman dikunjungi, Kementerian PUPR membangun sejumlah fasilitas berupa ruang
sanggar tari, amphitheatre, gardu pandang, area bermain, toko souvenir, dan parkir kendaraan.
Tidak jauh dari lokasi tersebut, Kementerian PUPR juga akan melakukan penataan pedestrian
Pesanggrahan Bung Karno yang pernah menjadi rumah pengasingan Presiden pertama Indonesia tersebut.
Penataan pedestrian juga akan dilakukan di area Pasar Sisi Danau Toba di Parapat. Untuk menambah
ruang terbuka pada wilayah tersebut, Kementerian PUPR tahun ini telah menganggarkan Rp 50 miliar
untuk penataan ruang terbuka publik Parapat. (Hen/infobpiw)